---------------------------------

Sunday, September 16, 2007

Menjadi teman, sebuah refleksi

"Bismika allaahumma ahyaa wa bismika amuutu"
"Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu ya Allah aku mati"
Doa itu adalah doa pertama yang dihafal Nabil, dibacanya tentu saja pas mau bobok.
"Ya Allah, adek mau bobok berdoa pada-Mu. Lindungilah adek, mama dan papa, Amin.."

Lucu dan seneng deh ngeliat Nabil baca doa dengan gaya bicara cadelnya, as he's just 22 months. O iya, dia juga dah hafal Al Fateehah looh.. Meskipun kadang lafalnya gak jelas dan ada beberapa bagian yang terlewat tapi itu adalah sebuah prestasi yang menggembirakan buat mamanya. Mama prouds of you, sayang...

Bagi beberapa anak seusianya mungkin hal seperti di atas adalah sesuatu yang biasa-biasa saja. Tapi terlepas dari semua itu, mama selalu menghargai setiap perkembangan pada diri Nabil. Mama tidak mau selalu menuntut Nabil menjadi sosok anak impian mama. Justru mama lah yang harus senantiasa mengikuti setiap perubahan di diri Nabil seiring dengan perkembangannya.

Tawa-canda dan selera humornya yang tinggi, kegemarannya melompat-lompat, berhitung dalam pelukan papa, kemampuan protesnya, keasyikan mendorong mobil mainannya adalah sebagian dari yang bisa diri ini nikmati saat ini. Angan-angan kita sebagai orang tua sebisa mungkin jangan sampai membunuh waktu bermain di masa kanak-kanaknya. Karena mungkin keceriaan yang kini ada padanya belum tentu bisa dia nikmati ketika menginjak masa sekolah. Mungkin di masa-masa itu dia begitu disibukkan dengan kegiatan ini dan itu hingga melupakan atau bahkan kehilangan waktu bermain.

Sayang, mama berjanji pada diri mama sendiri untuk selalu meluangkan waktu sehingga kita bisa bermain bersama. Ketika kita bertiga berlarian, bermain bola di depan rumah, hal yang belum diri ini pernah lihat dari tetangga sebelah dengan anaknya yang seusia Nabil, mama merasa sangat bersyukur bahwa kita masih bisa selalu bersama. Memang seharusnya Mama dan Papa yang selalu menjadi orang tua sesuai dengan usia dan perkembangan Nabil atau dengan kata lain seyogyanya kita bisa menempatkan diri menjadi seorang teman buat anak-anak kita. Semoga, semua yang ada pada diri Nabil dan kebersamaan kita selalu menjadi refleksi bagi mama dan papa.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home